RSS Feed

Just 'Sorry' that I Gave

I have tried all the things that u want...
don't talking about us.
u won't free accept all the things that I gave.
not limiting the space for u.
not curious. etc.

but actually I'm still curious, that is my  mistake.
not once.

still now, I'll be shamed if I meet u cause a few mistake that I do.
and just "sorry", that I gave.

but if I not meet you, one day that I've been through feels so long.
u'r smile.
u'r laughter.
u'r nose.
u'r over confidence (hehee).
our sharing.
our conversation by phone about me, about you, about my boyfriend (shit), about u'r Thropy (food maybe), about u'r problem with u'r family even not all.

the all things above make I want to meet u again and again.
untill I see that you find.

note:
1. penulisan diatas, sebagian translating sebagian inisiatif.
2. kalo ada salah penulisan, please correcting.
3. blog nya belum sempurna, jadi belum bisa comment langsung.
4. ini blog w, baru kali ini isinya curhatan, yang lain.. lets u read.
5. hheemmm... kalo disuruh bicara langsung agak kaku, makanya lewat ini aja.

thanks.


Takjub akan Rapinya Shaf, Seorang Nasrani Akhirnya Memeluk Islam

Dalam satu program bertajuk ONE FAMILY dalam saluran Majd Channel, saat itu moderatornya ialah Dr.Yahya Al Yahya (head of the CALL to Islam Committee) menceritakan sebuah kisah tentang seorang lelaki Amerika bukan Muslim yang berbincang dengannya mengenai Islam ketika sedang menonton siaran langsung Solat Isya’ dalam bulan Ramadhan di Makkah.

Lelaki Amerika itu sangat terkejut melihat keadaan umat Islam melalui kaca TV itu, melebihi 3 Juta orang yang berhimpit antara satu sama lain di dalam Masjidil Haram pada malam terakhir di dalam bulan suci Ramadhan itu, terlalu ramai dan sangat tidak terurus.

Sheikh tersebut bertanya kepada lelaki Amerika itu” Berapa lama kamu fikir mereka akan menguruskan diri mereka masing-masing untuk berada dalam barisan dan memulai sholat? Lelaki Amerika itu menjawab” Sekurang-kurangnya 2-3 jam” , Sheikh itu berkata” Tetapi Masjidil Haram mempunyai 4 tingkat , ”Lelaki itu menjawab” Oh, kalau begitu pasti akan mengambil masa lebih kurang 12 jam!” Sheikh itu berkata lagi.
“ Kamu bayangkan bahwa mereka datang dari seluruh pelosuk dunia dengan berlainan bahasa, mungkinkah mereka dapat berada dalam satu barisan untuk memulai sholat?” Lelaki Amerika itu menjawab” Jika begitu amat mustahil bagi mereka untuk mengurus  diri mereka sendiri agar berada dalam satu barisan untuk memulai sholat!!”
Dan ketika  waktu sholat sudah pun tiba, Sheikh Abdul Rahman As-Suddais berdiri tegak lalu melaungkan kalimah” Rapatkan Saf… “ Dan dalam beberapa saat saja, seluruh pemandangan di Masjdil Haram berubah serta merta dan 3 Juta Muslim disana dalam sesaat  telah tersusun rapi dalam barisan hanya beberapa kejap MATA.
Lelaki Amerika itu memandang kaca TV sejenak terdiam terpaku lalu beliau berkata bear witness that there is none worthy of worship but ALLAH, and I bear witness that Mohammad is His Servant and Messenger… (Aku bersaksi tiada Tuhan Selain Allah, dan Aku bersaksi Muhammad adalah utusanNya) Lihatlah betapa ajaibnya Islam, hanya karena kerapihan  shaf sholat saja , sudah dapat  menarik perhatian penganut agama lain untuk teryakini dengan agama mulia ini…
sumber : http://wwww.eramuslim.com

Rezeki Itu Datang Lebih Cepat Bergerak

Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat.

Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat. Kondisi dunia modern yang sarat persaingan dan pergulatan menuntut mereka untuk lebih berjibaku dalam mencari nafkah berupa karunia Tuhan. Betapa banyak setiap pagi hari di belahan bumi manapun didapati wajah-wajah penuh ketegangan dan kepanikan yang memancarkan rona khawatir dalam mengais rezeki di pagi hari. Seolah mereka tiada memiliki Tuhan yang Maha Kaya Yang Mampu menjamin rezeki setiap hambaNya. Dialah Allah, Ar Razzaq Sang Pemberi Rezeki.

Hal yang sering luput dari diri manusia zaman modern ini adalah keimanan dan keyakinan bahwa Allah Swt telah menjamin rezeki dan nafkah setiap hambaNya. Karena keyakinan ini semakin memudar, maka setiap individu bergulat dan berkutat dalam kehidupan dunia demi memenuhi kebutuhan hidup belaka.

Dalam kitab Mirqaat al Mafatiih terdapat kutipan pernyataan Al Qusyairi yang mengatakan, ““Seseorang yang mengetahui bahwa Allah itu adalah Sang Pemberi Rezeki, berarti ia telah menyandarkan tujuan kepadaNya dan mendekatkan diri dengan terus bertawakal kepadaNya.”

Pernyataan Al Qusyairi ini penting untuk diyakini bahwa memang kunci mendapatkan rezeki adalah dengan mendatangi Sang Pemilik rezeki yaitu Ar Razzaq! Sebab dengan mendatanginya maka segala kebutuhan akan terpenuhi.

Apakah kita belum pernah mendengar hadits yang amat masyhur ini:

Hai manusia, jika dari generasi pertama sampai terakhir, baik jin dan manusia berkumpul dalam satu tempat untuk meminta kepadaKu, lalu masing-masing orang meminta untuk dipenuhi kebutuhannya, niscaya hal tersebut tidak mengurangi sedikit pun dari kekuasaanKu, kecuali hanya seperti jarum yang dicelupkan di laut. HR. Muslim

Ini semua bukanlah demi menafikan sebuah ikhtiar mencari nafkah atau bekerja. Tetap saja bekerja adalah sebuah prasyarat mulia untuk mendapatkan nafkah, dan para nabi manusia terhormatpun tetap melakukannya. Namun tekanan yang terpenting dalam mencari rezeki dan nafkah adalah ketaatan kepada Allah Sang Pemberi rezeki.

Dalam kitab Shahih Al Jami’ disebutkan sebuah hadits dari Rasulullah Saw yang berbunyi, “Sesungguhnya malaikat Jibril menghembuskan ke dalam hatiku bahwasanya jiwa hanya akan mati sampai tiba masanya dan memperoleh rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah, carilah nafkah yang baik, jangan bermalas-malasan dalam mencari rezeki, terlebih mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan apa yang dicarinya kecuali dengan taat kepadaNya.”

Sebab itu usahlah panik dalam mencari karunia Allah Swt berupa rezeki. Yakinilah bahwa rezeki itu datang, bahkan kedatangannya menghampiri diri kita begitu cepat.

“Sesungguhnya rezeki itu akan mencari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.” HR. Thabrani
Semoga Allah memberkahi rezeki & hidup kita bersama. Amien!

sumber : http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/rezeki-itu-datang-lebih-cepat-bergerak-daripada-ajalnya.htm#.USljfR1kRBA