Menulis artikel berbeda dengan menulis berita. Kalau berita, apa
yang ditulisnya itu harus berdasarkan fakta atas kejadian atau peristiwa yang
terjadi. Boleh juga penulisan berita ditambah dengan interpretasi, sepanjang
itu diperuntukkan bagi penjelasan fakta. Tetapi menulis berita, sama sekali
tidak diperbolehkan memasukkan opini. Untuk mewadahi penyampaian opini
masyarakat pada surat kabar atau majalah, disediakan kolom khusus yaitu halaman
opini (opinion page).
Bahasa Indonesia
dikenal sebagi bahasa aglutinatif. Artinya, kosakata dalam bahasa Indonesia
dapat ditambahkan dengan bentuk lain, yaitu imbuhan. Imbuhan mengubah bentuk
dan makna bentuk dasar yang dilekati imbuhan itu. Karena sifat itulah, imbuhan
memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kata bahasa Indonesia.
Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk
melakukan kegiatan ilmiah karena bahas merupakan sarana komunikasi ilmiah
pokok. Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang baik akan sulit bagi
seorang ilmuan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Dengan
bahasa selaku alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi
juga argumentasi, dimana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan
persyaratan utama.
Begitu juga dalam
hal ragam bahasa dalam konsep ilmiah yang menuntut kecermatan dalam penalaran
dan bahasa.
Dalam hal bahasa,
seperti karya tulis dan alporan penelitian harus memenuhi ragam bahasa standar
(formal) atau terpelajar dan bukan bahasa informal atau pergaulan. Ragam bahasa
terdiri atas dasar media/sarana, penutur, dan pokok persoalan. Atas dasar
media, ragam bahasa terdiri atas ragam bahasa lisan dan tulis. Atas dasar
penuturnya, terdapat beberapa ragam yaitu dialek, terpelajar, resmi, dan
takresmi. Dari segi pokok persoalan, ada berbagai ragam antara lain ilmu,
hukum, niaga, jurnalistik, dan sastra.
Ragam bahasa
ilmiah adalah bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya
dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya, seperti ragam bahasa
hukum, ragam bahasa niaga, ragam bahasa sastra dan ragam bahasa jurnalistik.
Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting,
karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa yang digunakan
dalam tulisan ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah.
Mengacu kepada
teori
dalam karangan
ilmiah dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak
mengandung
kesalahan betapa pun Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang
dijadikan sebagai
landasan berpikir
/ kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan
masalah.
Fungsi teori :
a. Tolak ukur
pembahasan dan penjawaban persoalan
b. Dijadikan data
sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
c. Digunakan untuk
menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan
mendeskripsikan
suatu gejala
d. Digunakan untuk
mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
Berdasarkan
fakta
Artinya setiap
informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya,
sebenarnya dan
konkret.
Logis
Artinya setiap
keterangna dalam kerangka ilmiah selalu dapat
ditelusuri,
diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat
diterima akal.
Objektif
Artinya dalam
kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan
tidak pernah
subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak
diintervensi oleh
kepentingan baik pribadi maupun golongan.
Sistematis
Baik penulisan /
penyajian maupun pembahasan dalam karangan
ilmiah disajikan
secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan
prosedur dan
sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.
Sahih / Valid
Artinya baik
bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar
menurut aturan
ilmiah yang berlaku.
Jelas
Artinya setiap
informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan
sejernih-jernihnya,
gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak
menimbulkan
pertanyaan dan keraguan-raguan dalam benak
pembaca.
Seksama
Baik penyajian
maupun pembahasan kecilnya.
Tuntas
Pembahasan dalam
karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya.
Jadi, supaya
karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak
boleh terlalu
luas.
Bahasanya Baku
Bahasa dalam
kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai
dengan bahasa yamg
dijadikan tolak ukur / standar bagi betu l
tidaknya
penggunaan bahasa.
Penulisan
sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional)
Akan tetapi, tata
cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di
lembaga tempat
penulis bernaung tetap harus diperhatikan.
PERSYARATAN
MENULIS ILMIAH
1. Menguasi teori
;
2. Memiliki pengalaman
3. Bersifat
terbuka
4. Bersifat
objektif
5. Memiliki
kemampuan berbahasa
sumber :
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/agus_buku_ajar.pdf
No comments:
Post a Comment